Monday, September 30, 2013

Pengangkutan material

Material-material, khususnya kayu bekas yang digunakan untuk pembangunan rumah ini diangkut dengan menggunakan truk dari lokasi asalnya. Kadang-kadang penggunaan truk sudah diatur oleh penjual, tetapi kadang-kadang kita perlu mengurus sendiri pengadaan truk yang digunakan untuk mengangkut barang-barang tersebut. Penyewaan truk bervariasi tergantung jarak dan jumlah barang yang diangkut.





Genteng bekas

Genteng pada gambar ini adalah genteng bekas yang diangkut dari Yogyakarta untuk pembangunan rumah KAIL. Asal usul genteng ini adalah dari BNR yang digunakan di Yogya yang oleh pemiliknya kemudian tidak digunakan lagi karena dianggap terlalu berat untuk konstruksi bangunan mereka.

Genteng ini totalnya berjumlah sepuluh ribu buah. Karena diangkut jarak jauh, sebagian genteng ini ada yang rusak/pecah. Genteng yang pecah ini akan digunakan sebagai bagian dari bahan penyaring limbah.

Genteng bekas ini terdiri dari tiga ukuran yang hampir sama, tetapi sebetulnya berbeda. Karena itu dalam proses pemasangan, perlu dilakukan penyortiran lebih dahulu agar ukurannya bisa pas.

Sunday, September 29, 2013

Dinding kayu palet di lantai bawah

Dinding lantai bawah terbuat dari kayu pinus bekas palet peti kemas yang diolah menjadi panel dinding.
Kayu ini didapatkan dengan memesan dari kawan di pusat bongkaran peti kemas. Salah satu daerah tempat kayu palet bekas ini adalah di daerah Gede Bage, Bandung.

Ketika dibeli kayu berbentuk lembaran-lembaran papan berbagai ukuran. Sebagaimana kayu bekas lainnya, maka ada pengerjaaan yang perlu dilakukan, antara lain yaitu pengambilan paku, penghalusan palet sesuai standar kehalusan yang dibutuhkan untuk setiap kebutuhan.

Harga kayu palet ini bervariasi tergantung ukuran. Untuk ukuran standar dengan panjang 100-110 cm, maka harganya tergantung lebarnya. Untuk lebar 10 cm, harganya Rp. 11.000,-, untuk lebar 7 cm, harganya Rp. 8.000,-, untuk lebar 14 cm, harganya Rp. 15.000,- Jika membeli banyak, harga sudah termasuk ongkos kirim.


Sawah Impian

Ini adalah sawah yang terletak di tepi sungai di sebrang Rumah Kail. Untuk mencapai ke sana, kita perlu menyebrangi jembatan bambu. Sawah-sawah tersebut sebagian milik warga desa, sebagian lagi adalah milik tuan tanah di kampung tersebut.

Sawah-sawah ini ditanami padi. Ada yang menanam jenis padi yang menghasilkan beras merah dan ada yang menanam padi yang menghasilkan beras putih. Kebanyakan dari mereka menanam untuk cadangan pangan sendiri. Apabila ada kelebihan barulah mereka jual padi tersebut.

Beberapa petani yang tidak memiliki sawah ikut menggarap sawah di daerah itu dengan sistem bagi hasil. Apabila modal kerja diberikan oleh pemilik tanah, maka hasil panen dibagi menjadi 2 bagian, setengah untuk petani, setengah untuk pemilik tanah. Apabila modal kerja ditanggung sepenuhnya oleh penggarap, maka pemilik tanah mendapatkan 1/4 bagian dan petani penggarap mendapatkan 3/4 bagian.

Saturday, September 28, 2013

Jendela dan pintu bekas

Di Rumah KAIL, jendela dan pintu di lantai dua merupakan jendela bekas dari rumah limasan asal yang diperbaiki agar memenuhi standar keamanan dan keindahan.

Jendela dan pintu dari rumah awal biasanya sudah jamuran atau lapuk, sehingga membutuhkan penanganan khusus. Pada kasus yang tidak terlalu parah jendela dan pintu tinggal dibersihkan dan dilapisi/ difinishing sesuai kebutuhan. Pada kasus ada kalanya jendela dan pintu tersebut perlu dibongkar dan disusun menjadi jendela dan pintu yang baru dengan memanfaatkan bagian-bagian kayu yang masih baik.

Thursday, September 26, 2013

Pasang lantai kamar mandi

Lantai kamar mandi di Rumah KAIL menggunakan batu alam yang dipecah pipih sehingga bisa disusun sebagai lantai. Penggunaan batu alam diperhitungkan agar senada dengan dinding lantai bawah dan juga lebih murah dibandingkan dengan penggunaan keramik khusus kamar mandi. Mengingat permukaan batu tidak rata, perlu diperhatikan cara-cara pemasangannya agar benar-benar pas dan hampir rata. Permukaan lantai kamar mandi yang rata merupakan syarat kenyamanan dan keamanan. Meskipun rata, lantai kamar mandi tersebut dibuat sedikit miring agar air dari kamar mandi selalu mengalir keluar kamar mandi melalui pipa buangan.



Wednesday, September 25, 2013

Pasangan Keramik di Lantai Bawah

Setelah membandingkan berbagai alternatif material untuk lantai bawah, keramik bekas dipilih sebagai material untuk lantai bawah. Keramik bekas ini dibeli dari salah satu kios barang bekas di Jalan Soekarno Hatta. Di lokasi tersebut banyak dijual berbagai macam jenis lantai, mulai dari keramik, teraso, dari yang kuno sampai yang modern. 
Dalam rancangan awal, lantai bawah ini hanya menggunakan acian semen. Tetapi mengingat warnanya gelap dan kurang bagus, maka alternatif kedua akan digunakan teraso. Ternyata harga teraso cukup mahal, apalagi yang bekas dan kuno. Akhirnya dipilih keramik bekas sebagai pengganti. 

Harga keramik bekas yang digunakan di Rumah KAIL adalah Rp. 25.000,- per meter persegi. Harga ini sekitar 60% dari harga barunya. Hanya saja di keramik bekas ini ada tempelan-tempelan semennya. Jadi diperlukan waktu untuk membersihkan semen-semen tersebut sebelum keramik tersebut dapat dipasang dengan baik. Keramik ini adalah keramik warna putih. Warna ini adalah yang termurah di kelasnya. 

Hal penting yang harus dilakukan dalam pemasangan keramik adalah kesamaan tinggi permukaan lantai. Untuk itu digunakan alat bantu berupa benang. Ketinggian benang disamakan dengan menggunakan water pass. Setelah keramik terpasang, maka perlu dilakukan pembersihan, khususnya di daerah acian di bagian perbatasan antara dua keramik. 

Awalnya keramik yang dipilih untuk Rumah KAIL bukan yang berwarna putih ini, tetapi berwarna krem muda dengan harga per meter 10% lebih mahal dari keramik putih yang akhirnya dipilih. Sayangnya setelah keramik tersebut dibeli, oleh pemilik kios dijual lagi dengan harga lebih mahal kepada pihak lain. Berhubung setelah menunggu beberapa minggu, keramik tidak diantar juga, maka diputuskan untuk membeli keramik putih sebagai pengganti keramik krem yang sulit sekali didapat lagi. Uang selisih harga keramik kemudian dikembalikan oleh pemilik kios.