Hadiah bibit waluh dari Maya

Buah waluh ini adalah hadiah dari Maya, mama dari Azkia dan Lukman dari Tanjung Sari, Sumedang. Waluh ini adalah panen dari kebun organis mereka dan dihadiahkan ke Kail pada tanggal 30 Mei 2014.

Ditanam di Rumah KAIL di bawah pohon mangga agar dapat merambat ke atasnya. Posisinya di dekat kolam. Mudah-mudahan segera tumbuh dan berbuah yang banyak.

Angkut dan ratakan tanah

Setelah pembuatan bak tampungan air hujan di bawah tanah, maka ada banyak tanah galian yang dihasilkan. Tanah-tanah tersebut diratakan dengan menggunakan cangkul dan kemudian diangkut dengan karung dan disusun kembali agar tidak berantakan.

Rak buku baru

Ini adalah rak buku desain yang baru. Rak ini merupakan modifikasi dari rak sebelumnya yang lebih besar. Kedua rak tersebut adalah hasil buatan Pak Enas, tukang kayu kondang dari Cigarugak.

Menurut rencana, rak-rak tersebut akan digunakan sebagai perpustakaan.

Dengan ukuran rak yang lebih kecil ini, diharapkan dapat lebih mudah dalam pemantauan keberadaan rayap atau serangga pemakan kertas/ buku lainnya.

Jenis-jenis bambu

Indonesia adalah negara yang memiliki jenis bambu terbanyak. Tetapi mengapa China yang disebut sebagai negeri tirai bambu ya?

Di Rumah KAIL, bambu digunakan untuk membuat dinding kolam pengolah limbah. Jenis bambu yang digunakan untuk kolam ini adalah bambu haur (awi haur) atau dikenal juga sebagai bambu ampel. Ciri-ciri dari bambu ini adalah dindingnya yang tebal dan penampakannya mengkilat.

Selain bambu haur, terdapat juga bambu jenis lainnya seperti bambu tali yang dapat digunakan sebagai bahan bangunan.

Pembuatan dan pemasangan rucuk bambu

Rucuk-rucuk bambu dibuat dari bambu haur yang biasa digunakan untuk dinding kolam dan sawah di Cigarugak. Bambu ini berdinding tebal dan permukaannya mengkilat. Bambu tersebut dipanen dari kebun tetangga oleh para tukang. Setelah dipanen bambu dipotong sesuai dengan kedalaman kolam ditambah beberapa cm untuk menanam bambu tersebut. Di bagian yang akan ditanam, ujungnya dibuat runcing untuk mempermudah pemasangan. Di bawah ini adalah proses pemrosesan bambu tersebut sampai menjadi rucuk bambu. 

Pembuatan tangga dari potongan bambu sisa rucuk

Rucuk bambu yang tersisa kemudian digunakan untuk pembuatan tangga di sebelah bak penampungan air hujan.

Rucuk-rucuk yang digunakan untuk tangga tersebut adalah rucuk-rucuk yang ukurannya kecil, sehingg kurang pas ukurannya kalau dijadikan pembatas kolam.

Panen bambu untuk pembuatan rucuk

Bambu yang digunakan untuk dinding kolam pengolah limbah cair di rumah kail dipanen dari kebun tetangga. Ketika menebang, tidak boleh seluruhnya langsung dipotong, tetapi harus disisakan sebagian agar ada regenerasi tanaman. 

Pembuatan bed sayuran dari sisa batu pondasi

Gambar di bawah ini adalah contoh pemanfaatan batu sisa pondasi untuk pembatas bed untuk menanam sayuran. Batu-batu tersebut dapat disusun sesuai kreativitas masing-masing. Yang penting untuk diperhatikan adalah keamanan, kemudahan memanen dan potensi keragaman tanaman yang dapat ditanam di bed tersebut.

Korban Rayap

Beberapa waktu yang lalu gerombolan rayap menyerbu rumah KAIL. Dalam waktu yang relatif singkat mereka telah masuk dan membuat sarang yang menyebar membentuk satu jalinan yang seling terhubung sampai ke lantai dua. 

Untungnya kayu yang digunakan di Rumah KAIL kebanyakan adalah kayu keras yang tidak terlalu disukai oleh rayap. Jadi meskipun bersarang di mana-mana, tidak banyak kayu yang dimakannya.

Saluran air dari kamar mandi dan cucian piring

Di bawah ini adalah gambar saluran air dari bak cuci piring dan kamar mandi ke luar rumah. Aliran tersebut diarahkan ke kolam pengolah limbah. Saluran ini nantinya dibuat dari rucuk-rucuk bambu, dilapis pelastik dan di dalamnya diletakkan berbagai bahan untuk menyerap bahan kimia seperti sabun dan minyak dari limbah cair kita. Saat ini pengolah limbah tersebut masih dalam tahap perancangan.

Saluran air hujan dan bak kontrol

Pada musim hujan air dari jalan merembes masuk melalui pondasi rumah KAIL dan sela-sela dinding di lantai bawah.

Untuk mengatasi hal tersebut, sebuah saluran air dibuat untuk menampung air-air yang mengalir di halaman depan agar tersalurkan masuk ke dalam bak penampungan air hujan yang sekaligus berfungsi sebagai kolam ikan. Dengan saluran air tersebut, aliran air tidak lagi merembes masuk ke rumah.

Sebelum masuk ke kolam ikan, air disalurkan ke bak kontrol. Bak ini berfungsi untuk mengontrol aliran air yang masuk ke kolam ikan.

Seluruh saluran air dan bak kontrol diisi dengan batu split di bagian dasar saluran, batu pondasi yang besar dan terakhir dilapisi dengan batu kali yang kecil-kecil dan halus.

Batu-batu kali yang lebih kecil ini berfungsi untuk terapi telapak kaki agar terkena efek pijat refleksi ketika berjalan bolak balik menginjak batu-batu tersebut.